DISTRIBUSI MOLEKUL GAS IDEAL
Aurelia Fiona Widodo
A. Uraian Materi
Teori kinetik gas ideal mengansumsikan bahwa zat
tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil yang bergerak secara acak dan
peluang arah x,y,z sama. Interaksi antar partikel tidak ada gaya tarik atau
tolak, kecuali terjadi tumbukan lenting sempurna. Dalam gas ideal berlaku
aturan hukum kekekalan energi, hukum kekekalan momentum, dan hukum newton
tentang gerak. Teori ini memungkinkan untuk menghitung nilai rata-rata dari
sifat gas dan menghitung fraksi molekul yang mempunyai kecepatan pada jarak
tertentu.
Distribusi kecepatan molekul atau yang lebih dikenal dengan Distribusi Maxwell-Boltzmann, yaitu suatu partikel yang bergerak bebas diantara tumbukan-tumbukan, tetapi tidak berinteraksi satu sama lain. Partikel gasnya dapat berupa atom atau molekul. Distribusi Maxwell-Boltzmann menunjukkan bahwa sebagian besar partikel memiliki kecepatan tertentu pada titik maksimal Distribusi kecepatan Maxwell dinyatakan sebagai suatu fungsi :
B. Fenomena dalam Bioteknologi
Contoh fenomena distribusi molekul gas ideal adalah fiksasi, seperti fiksasi nitrogen. Supaya dapat digunakan oleh tanaman, nitrogen harus mengalami fiksasi. Proses fiksasi nitrogen itu nantinya akan menghasilkan amonia (NH3) yang akan terionisasi menjadi amonium (NH4). Amonium nitrogase akan berubah menjadi glutamat melalui sintesis glutamin. Contoh bakteri yang berfungsi sebagai pengikat nitrogen yaitu Azotobacter (hidup bebas) dan Rhizobium mutualistik (hidup di akar). Bakteri-bakteri itu nantinya akan mengikat oksigen dan memperbaikinya menjadi nitrogen organik yang bermanfaat untuk tanaman.
C.
Teknologi di
Bidang Bioteknologi
Sejauh ini belum menenukan teknologi yang menggunakan
konsep distribusi molekul gas ideal. Jadi kita akan membahas teknologi yang
menggunakan konsep teori gas ideal, contohnya adalah CPAP (Continous Positive Airway Pressure). CPAP merupakan sebuah alat
yang digunakan untuk terapi penderita sleep
apnea saat mereka tidur. Cara kerja CPAP adalah dengan memberikan tekanan
positif pada saluran napas atas secara konstan. Dengan begitu, saluran napas
pada tenggorokan tetap terbuka selama tidur dan volume udara pada paru pun
dapat dipertahankan.
D. Contoh soal dalam biologi & bioteknologi
Sebuah suntikan yg terdapat rongga udara di dalamnya memiliki volume 400 ml. Apabila tekanan pada rongga tersebut 80cm Hg, maka tekanan gas pada rongga yg memiliki volume 160ml adalah??
Diketahui : V1 = 400ml, P1 = 80cmHg, V2 = 160ml
Ditanya : P2 = ?
Jawab :
P2 = P1.V1/V2 = 400.80/160 = 200cmHg
Jadi, tekanan gas pada rongga yg memiliki volume 160ml menurut cara hukum Boyle adalah 200cmHg.
E. Permasalahan konstektual dalam bidang bioteknologi dan solusinya
Sesuai dengan contoh di atas, yaitu CPAP yang merupakan sebuah alat yang digunakan untuk terapi penderita sleep apnea saat mereka tidur, ternyata alat ini juga memiliki dampak buruk terhadap penggunanya, antara lain :
- Iritasi atau luka di bagian wajah, hidung, dan sekitar mulut akibat pemasangan masker dan strap masker
- Napas terasa sesak bahkan sulit mengembuskan napas
- Hidung terasa kering dan tersumbat
- Mimisan
- Makin susah tidur karena tidak nyaman atau akibat suara bising dari mesin CPAP
- Mulut kering
- Pusing dan sakit kepala
- Perut kembung, sering sendawa, dan banyak kentut karena banyak menelan udara
Solusi dari permasalahan ini dapat dilakukan secara alami tanpa menggunakan alat, yaitu dengan mempertahankan berat badan, melakukan olahraga secara teratur, mengubah posisi tidur, emnggunakan pelembab udara, serta menghindari rokok dan alkohol
F. Sumber / referensi :
https://hellosehat.com/pola-tidur/sleep-apnea/terapi-cpap/
https://www.alodokter.com/terapi-cpap-untuk-sleep-apnea-dan-risikonya
https://www.alodokter.com/terapi-cpap-untuk-sleep-apnea-dan-risikonya
https://www.halodoc.com/artikel/bisakah-sleep-apnea-diatasi-secara-alami
Comments
Post a Comment